Analisis Usaha Es Krim
Usaha ini dapat dijalankan dengan sistem gerai/outlet dan sistem mobile unit (keliling). Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Sistem Gerai
Bila Anda memiliki rencana untuk membuka gerai es krim di salah satu mall atau pertokoan, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah pasokan listrik di tempat tersebut. Mengingat power yang dibutuhkan mesin es krim adalah 220 volt/1300-1800 watt. Tegangan listrik harus stabil di angka 220 volt, apabila sering terjadi turun naik tegangan, maka Anda harus memiliki stabilizer dengan kapasitas 5000volt, dengan tujuan menghindari kerusakan pada mesin es krim. Instalasi daya listrik yang dibutuhkan adalah 3300 s/d 4400 watt, sehingga ada space lebih untuk penggunaan alat listrik lainnya.Lokasi yang cocok untuk gerai es krim adalah sekolahan dan pertokoan. Hindari perkantoran dikarenakan segmen pasar yang tidak tepat sasaran. Biasanya segmen terbesar adalah dari kalangan anak-anak sekolah, remaja dan orang yang sedang berbelanja.
Berikut adalah analisis usaha nya :
Penjualan : Rp 4000 x 100 pcs = Rp 400,000 (penjualan dengan cone ukuran standard)
Pengeluaran :
1) Softmix : Rp 150.000
(asumsi 10 liter softmix dapat menghasilkan 120 pcs es krim ukuran standard)
2) Cone : Rp 500 x 120 pcs = Rp 60,000 (cone dari DIAMOND)
3) Sewa tempat : Rp 25,000 per hari (hanya asumsi, harga bisa lebih tinggi atau lebih rendah)
4) Listrik : Rp 20,000 per hari (berdasarkan pengalaman saya, tagihan listrik berkisar antara Rp 450,000 - Rp 700,000 per bulan)
5) Gaji pegawai : Rp 35,000 per hari
Total biaya operasional per hari : Rp 290,000-
Keuntungan kotor : Rp 480,000 -Rp 290,000 = Rp 190,000 per hari
Bila skema diatas berjalan sesuai rencana, maka dalam sebulan keuntungan yang anda peroleh dapat mencapai Rp 6 juta rupiah, walaupun nanti dimasukkan variabel"penyusutan" sebesar 10% dari harga mesin es krim, nilai nya masih menjanjikan.